Rabu, 27 Mei 2015

Strong

Kalau mendengar kata "strong" suka jadi inget sama lagunya Josh Groban yang judulnya "You rise me up". 
When I am downAnd, oh my soul, so wearyWhen troubles come,And my heart burdened beThen, I am stillAnd wait here in the silenceUntil you comeAnd sit awhile with me
(Chorus)You raise me upSo I can stand on mountainsYou raise me upTo walk on stormy seasI am strongWhen I am on your shouldersYou raise me upTo more than I can be

"when I am on your shoulders", whom shoulders????????

Kali ini edisinya lagi agak down, ahh......perempuan terkadang suka ga jelas perasaan. Apa hal ini cuma saya saja yang mengalami??. Hati ga jelas, ga tentu, ga tenang, pengennya marah-marah terus, gampang tersinggung, pokonya serba nggak jelas. Kalau sedang seperti ini inginnya "crying to shoulder on" tapi shoulder siapa????

Orang yang punya sifat seperti saya, yang terkadang introvertnya sedang aktif-aktifnya, suka jadi bingung sendiri. Ingin bercerita atau semacam curhat malah jadi bingung sendiri harus cerita ke siapa tapi ketika sudah ada yang bersedia dan siap mendengarkan malah saya nya yang nggak bisa berkata-kata, (tetep aja bingung gimana ngomongnya),,ahhh............benar-benar aneh saya ini. 

Akhirnya yang terjadi semua ditelan sendiri dan dibiarkan berlalu begitu saja. 
terkadang saya juga bingung sendiri kenapa saya terbentuk menjadi pribadi yang setengah introvert setengah ekstrovert. Lingkungan dan kebiasaan menjadi salah satu faktor utama mungkin. Saya anak pertama dari 3 bersaudara yang usianya cukup jauh dengan kedua adik, ditambah dengan jarang bergaul dengan lingkungan sekitar, terbiasa hanya mengurusi kepentingan sendiri, jadilah saya menjadi pribadi yang seperti ini. 

"Yah...sudahlah"
"Wios we lah kumaha engke"
"Atos ahhh....pusing"

Kalimat-kalimat seperti itu yang sering keluar ketika menghadapi berbagai hal. 
Sebenarnya saya sendiri sadar sifat seperti ini kurang baik. Semua hal disimpen sendiri, kalau jaman sekolah masih bisa nulis diary tapi sekarang udah males nulisnya. Mungkin sifat seperti ini salah satunya terbentuk karena pernah mengalami satu hal yang membuat saya jadi trauma untuk bercerita kepada orang lain. Membuat saya kurang percaya bercerita pada orang lain, takut orang malah menanggapinya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dan yang paling ekstreme adalah saya malah berbalik merasa tertohok karena curhatan saya sendiri. Itu membuat saya merasa trauma untuk bercerita atau berkeluh kesah pada orang lain. 

Satu tempat yang benar-benar membuat saya nyaman karena bisa menumpahkan segala macam isi di hati tanpa saya takut akan merasa kecewa ataupun trauma. 




Semoga Allah selalu memberikan ketenangan hati, kelapangan jiwa, dan ketentraman hati. Setiap masalah pasti ada solusinya tinggal bagaimana kita berusaha untuk menemukan solusi itu. 
Allah ingin melihat saya lebih bersabar, jadi bersabarlah....
Inallaha maana.....la tahzan



This is my story  Actually this is not a right way or the right flatform for me to tell everything I feel now.  Semua berawal dari kisah say...